Thursday, August 30, 2012

Berkunjung ke "Ibukota" Seni Italia, Firenze

Posted by ajeng at 7:53 PM

Kota Roma boleh saja disebut sebagai ibukota pemerintaahan negara Italia, namun bisa dikatakan ibukota Italia untuk seni dan budaya adalah Florence atau juga dikenal sebagai Firenze, karena disinilah tempat mahakarya seni Italia disimpan dan dilestarikan. 

Sore itu, saya sedang berada di depan Stasiun Santa Maria Novella, stasiun kereta utama di Firenze nama lain dari kota Florence. Tapi kali ini saya tidak ingin naik kereta, melainkan saya menunggu bus yang memang lewat di depan stasiun untuk ke kediaman teman saya di Firenze.

Bus di Firenze ini seperti umumnya bus yang ada di Italia, teratur, punya rute sendiri, dan hanya berhenti di halte yang telah ditentukan. Dan akhirnya datang juga bus yang saya tunggu. Karena saya tidak memiliki kartu langganan, saya harus membeli tiket bus sekali jalan dari supir bus dengan harga 2 euro. 

Sesampainya di apartemen teman saya tersebut, saya disambut dengan hidangan khas Italia. Ternyata ia dan seorang temannya sudah menyiapkan makan malam sederhana. Orang Italia biasanya menikmati makan malam sekitar pukul 20.00 dan sepertinya kedatangan saya tepat waktu. Kebetulan saya juga lapar karena hampir seharian saya berkeliling Firenze. 

Sepanjang makan malam, kami berbincang-bincang ringan. Menu kami malam itu risotto dan ayam panggang. Risotto adalah nasi yang dimasak dengan kaldu sampai lunak. Biasanya risotto ini disajikan sebelum makanan utama disajikan. Tapi malam itu kami makan dengan free style alias suka-suka aja. 

Saya pun bercerita tentang perjalanan saya sepanjang siang berkeliling kota Firenze dengan berjalan kaki. Kota ini memang terkenal dengan situs-situs bersejarah yang letaknya berdekatan satu sama lain sehingga dapat dijelajahi dengan berjalan kaki. Jadi setelah membeli peta dan menitipkan koper saya di penitipan barang yang tersedia stasiun, saya langsung melangkahkan kaki menuju situs yang terkenal dan paling dekat dengan stasiun Santa Maria Novella di Firenze yaitu Kathedral atau yang dikenal dengan The Duomo yang merupakan gereja terbesar keempat di Eropa. Jika ingin masuk ke dalam gereja yang menjadi salah satu simbol Kota Firenze tersebut sebenarnya gratis, namun jika ingin masuk ke dome maka anda harus membeli tiket sebesar 8 euro. 

The Duomo

Firenze adalah kota yang indah. Kota yang yang dapat dikatakan kota asal para maestro kesenian kenamaan dunia seperti Donatello, Leonardo Da Vinci dan Michaelangelo ini, menyimpan pesona yang luar biasa bagi Anda yang menyukai seni. Begitu memasuki kota Firenze, Anda akan merasakan betapa indahnya kebudayaan "Renaissance" yang begitu kental tercermin dari arsitektur bangunan dan situs-situs bersejarah yang begitu dilestarikan oleh pemerintah dan masyarakat Italia sebagai bentuk kebanggaan terhadap kebudayaannya.

Piazza Della Signoria

Selain ke The Duomo, saya juga menyempatkan diri ke Piazza Della Signoria, sebuah tempat seperti alun-alun kota yang dibangun sekitar abad ke-13, menjadi tempat berkumpulnya warga Firenze sejak dulu hingga kini. Piazza Della Signoria terletak di depan Palazzo Vecchio, yang merupakan balaikota yang elegan di wilayah Tuscany. Piazza Della Signoria tidak hanya ‘berperan’ sebagai sebuah alun-alun kota Firenze, namun juga sebagai layaknya ‘open air’ museum dimana terdapat banyak patung-patung terkenal karya seniman tersohor asal Italia.  Diantaranya terdapat duplikat patung yang menjadi simbol kota Firenze, yaitu “The David” yang merupakan mahakarya dari seniman Michaelangelo yang termasyur. Namun, jika Anda penasaran dimana disimpan patung “The David” yang asli, maka Anda harus mengunjungi Accademia Gallery di Kota Firenze dan untuk memasuki museum ini anda harus membeli tiket 9,5 Euro.

Copy of The David


Ponte Vecchio

Setelah berputar-putar di Palazzo Vecchio, saya pun beranjak menuju Ponte Vecchio (Jembatan Vecchio atau “Old Bridge”) yang terletak di belakang bangunan tersebut. Kota Firenze merupakan sebuah kota yang dibelah oleh Sungai Arno. Jadi, tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Ponte Vecchio. Jembatan ini adalah jembatan paling terkenal di Firenze dari enam jembatan yang menghubungkan kedua sisi kota Firenze tersebut. 

Vecchio

Kenapa Ponte Vecchio menjadi begitu terkenal? karena selain diyakini sebagai jembatan tertua di wilayah tersebut yakni dibangun pada jaman romawi, juga jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan di Sungai Arno yang tidak dihancurkan pada masa Perang Dunia II. Perintah ini konon merupakan perintah langsung dari Adolf Hitler, pada saat pendudukan Jerman di Firenze. Saat itu, daripada menghancurkan jembatan mereka memilih untuk memblokir akses dengan menghancurkan gedung-gedung di kedua sisi sungai Arno.
Jika pada masa abad ke-15, sekitar jembatan tersebut banyak dipadati oleh penjual sayur, daging dan ikan, maka sekarang daerah tersebut dikenal dengan banyak toko-toko yang menjual perhiasan terutama emas, benda seni dan souvenir.

Kotanya Para Seniman

Bisa dikatakan Firenze merupakan sebuah museum seni berukuran kota, karena setiap sudut kota menghembuskan aroma keindahan seni Italia khas Firenze. Tidak saja dari arsitektur bangunannya dan patung-patung karya seniman legendaris, namun juga seniman-seniman ‘jaman sekarang’ yang turut memeriahkan jalanan kota Firenze. Saat itu saya berjumpa dengan banyak sekali seniman jalanan, dari mulai human statue, penyanyi jalanan hingga seniman yang melukis jalanan layaknya sebuah kain kanvas.




Untuk penyanyi jalanan tentu saja Anda tidak akan berjumpa dengan pengamen yang asal-asalan bernyanyi, kebanyakan dari mereka memiliki suara bagus atau bisa memainkan alat musik dengan baik. Kalau sudah begitu, tentu saja para pejalan kaki yang lalu lalang akan memberikan koin euro mereka atau bahkan berhenti sejenak untuk sekedar menikmati hiburan murah di jalan.

Rendezvous Menikmati Malam

Setelah menikmati makan malam dan cerita perjalanan saya tentunya, teman saya mengajak keluar untuk menikmati Firenze waktu malam. Menurutnya, malam ini waktu yang tepat untuk keluar karena bertepatan dengan akhir pekan. Saya pun tertarik untuk mengetahui sudut kota Firenze yang dikenal sebagai tempat ‘gaul’ anak muda di Firenze yaitu Piazza Santo Spirito. 

Tempat yang berada di depan gereja Santo Spirito ini memang kerap dikunjungi para muda-mudi Kota Firenze untuk bersosialisasi dan menikmati live music. Makin malam makin ramai, saya saja sampai sulit bergerak. Sepertinya semua anak muda di kota ini tumplek blek di wilayah ini. Ada beberapa kafe dan restoran yang berdekatan disitu. Kami memilih untuk menempati teras kafe dan berbincang-bincang menikmati malam. Suasana yang mengesankan karena saya berkesempatan bertemu dengan banyak orang tidak hanya orang asli Italia, namun juga dari negara lain, saya bertemu dengan teman dari Columbia dan Yunani. Tempat yang bagus untuk bertemu dengan orang-orang yang tidak biasa saya jumpai sehari-hari. What a great night :)


Malam makin larut dan waktunya pulang. Sebelum kembali ke rumah, kami mampir dulu di bukit Michaelangelo. Tempat ini amat direkomendasikan untuk Anda yang ingin menikmati Firenze waktu malam dari atas bukit. Tempat ini memang berdataran tinggi. Sehingga kita dapat melihat pemandangan kota Firenze dari atas. Sangat cantik di waktu malam karena pemandangan kota dihiasi dengan lampu-lampu bagaikan gugusan bintang di langit. Romantis sekali ya.

Berkeliling Kota Bak Bangsawan

Ada alternatif lain menikmati Kota Firenze yaitu dengan menaiki kereta kuda. Anda akan merasakan romantisme kota bak bangsawan dengan kereta kuda nan mewah yang akan mengajak Anda untuk menyusuri lorong-lorong jalanan utama dan tepi sungai Firenze. Jalur yang biasa dilewati antara lain The Duomo, Piazza Della Signoria dan Santa Croce. Ongkos kereta kuda untuk berkeliling sekitar 1 jam tersebut adalah mulai dari 60 euro. 

 Begitu menaiki kereta, Anda akan mendapat satu botol anggur Tuscany dan satu botol air mineral yang termasuk dalam paket perjalanan. Kereta dapat diisi maksimal 4 orang dewasa dan jam keberangkatannya juga dapat disesuaikan tergantung permintaan, jadi disarankan untuk memesan dulu sebelumnya atau dapat menghubungi kantor pariwisata Firenze yang terdapat di depan Stasiun Santa Maria Novella untuk informasi.


The most famous Italian monuments: Pisa Tower



Holding PISA
Kota Firenze dan Pisa sama-sama terletak di Tuscani. Jadi, jika Anda sudah sampai di wilayah ini, jangan lupa menyempatkan diri untuk mengunjungi menara miring Pisa yang merupakan menara fenomenal sekaligus landmark Kota Pisa, Italia. Cara ke Kota Pisa sangatlah mudah dan murah. Anda dapat menaiki bus Autostradale atau Terravission yang menuju Airport Galileo Galilei di Kota Pisa. Tiket dapat dibeli di toko-toko sekitar Stasiun Santa Maria Novella di Firenze seharga 6 euro untuk tiket sekali jalan atau 9 euro untuk tiket pulang pergi. Perjalanan dari Firenze ke airport Pisa sekitar 1 hingga 1,5 jam. Dari airport Pisa ke pusat kota hanya butuh lima menit dengan bus kota yang berangkat dari airport Pisa yang berangkat setiap 10 menit.

Menara yang pernah menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia ini sebenarnya tidak sengaja dibangun untuk condong, namun pada saat pembangunannya struktur tanah di sekitar pondasi menara tersebut berkurang kekuatannya kemudian mengakibatkan amblas dan menara menjadi miring.

Menara ini terletak di Piazza del Duomo dan merupakan bangunan ketiga setelah katedral dan Baptistry. Saya sempat bersantai di lapangan hijau di halaman kompleks tersebut. Menarik sekali memperhatikan turis-turis yang datang disana, kebanyakan mereka mengambil foto dan mengabadikan diri mereka di depan menara dengan pose “mendorong” atau “menahan” Menara Pisa agar tidak jatuh. Seru melihatnya, membuat saya tidak mau ketinggalan untuk memiliki foto dengan pose tersebut. Say “PISA”!!!

Cita Rasa Kuliner Italia




Jika Anda pecinta penggemar Spaghetti, sepertinya tidak afdol jika tidak mencoba makanan yang satu ini di negeri tempat asalnya. Pasti penasaran juga kan bagaimana bedanya Spaghetti di Itali dan yang sering kita makan di Indonesia. Sebenarnya sederhana saja perbedaannya, jika di Asia (termasuk Indonesia) sepertinya sering didapati orang makan saus dengan Spaghetti. Sementara di Itali, orang memakan Spaghetti dengan saus, maksudnya disini adalah orang Itali memakan Spaghetti dengan saus secukupnya dan diusahakan pastanya tidak ‘tenggelam’ di saus. Dan benar saja, saat saya mencicipi Spaghetti ala Italia, memang terjaga cita rasa pasta dan rempah bumbunya dan tidak tertutup oleh saus keju atau saus sambal yang mungkin tidak akan anda dapatkan di restoran di Italia. Nah, nantinya Anda yang menentukan lebih suka pasta Italia asli atau yang sudah diadaptasi dengan rasa Indonesia?



Satu lagi panganan khas Italia, yaitu Pizza. Di setiap restoran Anda hampir dipastikan akan menemukan menu makanan yang satu ini. Percaya atau tidak sepanjang perjalanan saya di Italia, setiap hari saya mampir ke coffee shop dan selalu memesan Pizza. Mamamia!



Tiramisu dan cappuccino adalah duet maut bagi Anda yang suka nongkrong di kafe Italia. Ketika saya di Pisa, sepertinya saya mencicipi tiramisu yang terlezat dan menyeruput cappuccino yang paling enak yang pernah saya rasakan. Kabarnya orang Italia sangat bangga dan mengklaim bahwa mereka adalah pemilik cita rasa tiramisu dan cappuccino paling yahud di dunia. Jadi tidak ada salahnya Anda membuktikan hal tersebut. Buon appetito! 



Bagaimana ke Firenze?

Setau saya tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Italia. Namun, Anda dapat menggunakan rute Jakarta – Amsterdam (Belanda) dengan menggunakan KLM atau Garuda. Bisa lebih hemat jika mendapat harga promo mereka, yaitu sekitar Rp 9 -10 Juta untuk tiket pulang pergi. Dari Amsterdam, Anda dapat menggunakan maskapai Transavia (budget airline) menuju kota-kota di Italia. Antar kota di Italia, kita bisa menggunakan kereta cepat Trenitalia. Pembeliannya bisa secara online di www.trenitalia.com atau langsung datang ke loket di stasiun, harganya tidak berbeda koq, kecuali  kalau memang mau mengejar harga promo bisa cek ke website tersebut. Harga tiket saya waktu itu dari Stasiun Venezia Mestre ke Stasiun Firenze St. Maria Novella sebesar 43 Euro.


Tulisan ini pernah dimuat di harian Republika, tanggal 28 Agustus 2012.

1 comments :

stenote on March 11, 2018 at 4:35 PM said...

Firenze memang menjakjubkan, terutama patung-patung renaissancenya. Belum sempat david yang asli di museum Uffizi.
Berbagi artikel tentang Florence, kota patung seni, di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/01/florence-kota-patung-seni.html
Lihat juga video di https://youtu.be/9FCNU23fySg

 

Si Sepatu Coklat Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos