Tuesday, September 18, 2012

FUN Amsterdam :)

Posted by ajeng at 4:15 PM



Amsterdam Centraal Station




Akhirnya saya menginjakan kaki di stasiun terbesar dan tersibuk di ibukota Belanda yaitu Amsterdam Centraal Station. Disebut Centraal (sentral) bukan hanya karena terletak di pusat kota, namun juga sebagai tempat persilangan berbagai transportasi umum yang melayani penduduk kota ataupun pelancong yang sedang melakukan perjalanan. Rata-rata setiap harinya terdapat sekitar 250.000 orang datang dan pergi melalui stasiun kereta itu.
Jika Anda tiba di Amsterdam melalui stasiun ini, otomatis tidak akan sulit menemukan pelbagai moda transportasi menuju berbagai tujuan disana. Ada perberhentian tram, metro dan bus di sekitar stasiun tersebut, bahkan di depannya ada juga dermaga untuk moda transportasi air yang melintasi kanal-kanal kota.
Bagi para turis yang baru pertama kali ke kota ini, di depan stasiun terdapat Amsterdam Tourist Office dimana kita bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai tempat-tempat wisata dan apapun yang berkaitan tentang Amsterdam. 

Kantor turis yang buka dari pukul 9.00 hingga 18.00 ini juga menyediakan I amsterdam city card bagi Anda yang ingin menikmati kota ini untuk selama 24, 48 atau 72 jam. Dengan membeli kartu ini, Anda dapat berhemat biaya keliling kota karena Anda dapat menaiki berbagai transportasi umum (tram, bus dan metro) di Amsterdam dengan tidak terbatas selama waktu yang telah ditentukan dan akan mendapat berbagai diskon masuk ke tempat-tempat wisata yang telah ditunjuk.

Green City
Amsterdam merupakan gambaran kota yang unik dan menarik dengan pemandangan kota yang penuh dengan peninggalan sejarah, jadi tidak heran jika kota ini menjadi tujuan wisata favorit di kawasan Eropa. Untuk menjaga kelestarian dan keindahan kota, pemerintah Belanda sepertinya banyak berupaya untuk membebaskan Amsterdam dari polusi. Diantaranya dengan membuat transportasi umum yang terintegrasi dan tentu saja membangun lalu lintas sepeda. Disini terdapat 400 kilometer jalur sepeda beserta jalan yang ditunjuk untuk bersepeda. Sebagian besar jalur tersebut memiliki rambu lalu lintas tersendiri misalnya rambu "Uitgezonderd" yang artinya kecuali, yang ingin menunjukkan bahwa hanya sepeda dan skuter yang dikecualikan dari peraturan lalu lintas.  

Pengendara sepeda di Amsterdam juga memiliki fasilitas parkir gratis hampir dimana saja bahkan kini sudah ada garasi sepeda terbesar yang dibangun di dekat Amsterdam Centraal Station (Fietsflat) yang dapat menampung 2.500 sepeda tentu saja dengan fasilitas gratis parkir sampai dengan 14 hari. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah mengurangi jumlah mobil di kota yang sering disebut sebagai Ibukota Sepeda dunia ini. Tentu saja jika anda membawa mobil di Amsterdam siap-siaplah  merogoh kocek yang dalam untuk parkir yaitu sebesar 7 euro per jam.


Sebagai turis, Anda dapat menyewa sepeda hampir di setiap sudut kota. Rata-rata harga untuk menyewa seharian adalah 8 euro. Tentu harga ini lebih murah dibandingkan dengan menaiki transportasi umum. Namun, jika Anda belum terbiasa mengendarai sepeda disini, tentu saja akan sedikit bingung karena lalu lintas sepeda disini lumayan ramai terutama di jam sibuk. Ingatlah untuk selalu memperhatikan rambu-rambu dan nyalakan lampu sepeda jika berkendara di malam hari.

Take me to the Coffee Shop

Berkeliling kota besar yang ramai seperti Amsterdam pasti melelahkan, tentu kita dapat berhenti sebentar di coffee shop yang banyak tersebar di pinggir kanal. Bagi penyuka kebebasan, mungkin disini merupakan surga dunia. Berbagai bentuk kebebasan dilakukan dengan damai dan dalam lindungan hukum. Salah satunya adalah kita dapat membeli marijuana atau ganja dengan legal dalam jumlah terbatas di bar Amsterdam yang berlabel coffee shop. Harga per satu gramnya sekitar 8 euro. Itulah salah satu bentuk kebebasan di negara kincir angin ini. 

Namun kabarnya, aturan hukum Belanda akan melarang turis asing membeli ganja di negeri oranje ini di tahun depan. Hal ini menyusul kekhawatiran bahwa banyak turis yang masuk ke negeri ini hanya untuk mengisap narkoba tersebut dan bahkan memperjualbelikannya kembali di negara asal mereka. Peraturan hukum ini tentu saja mendapat tentangan dari berbagai kelompok asosiasi pemilik kafe yang menganggap aturan ini bersifat diskrinatif terhadap warga asing dan tentu saja akan menurunkan keuntungan mereka.

Sex Museum Amsterdam

Ibukota Negara kincir angin ini memang kaya dengan berbagai museum seperti museum tempat lukisan karya pelukis kenamaan Belanda disimpan yaitu Van Gogh Museum, ataupun Rijksmuseum yang merupakan museum nasional Belanda yang menyimpan berbagai benda seni dan lukisan terkenal di dunia. Tapi jika Anda ingin sedikit berpetualang dengan keunikan dan kebebasan kota ini, Anda bisa mengunjungi Sex Museum Amsterdam yang berada di jantung kota.  Terletak di daerah red district yang terkenal, museum ini memperlihatkan sejarah seks manusia sejak dulu hingga kini. Museum yang hanya terbuka untuk pengunjung berusia 16 tahun keatas ini berisi ratusan benda-benda seni, pahatan, film, lukisan, foto dan buku-buku mengenai seks sepanjang jaman dari berbagai Negara.

Namun, jangan langsung berpikiran kotor tentang museum ini. Justru museum menghadirkan sedikit unsur humor kepada para pengunjungnya. Anda cukup mengeluarkan biaya 4 euro untuk dapat masuk ke dalam dan menikmati museum ini dengan cara yang cukup menyenangkan. Mungkin Anda dan teman-teman Anda akan tertawa geli dengan beberapa benda yang didisplay dengan sedikit “nyeleneh” dan membuat Anda kaget. Museum yang terletak di Damrak Street ini buka setiap hari dari pukul 09.30 – 23.30.

Kroket Dinding

 
Tidak heran Amsterdam menjadi kota favorit kunjungan turis karena dikenal sebagai kota yang menyenangkan. Berkeliling kota yang seru ini bisa bikin perut keroncongan. Namun jangan kuatir, di kota ini Anda dapat membeli makanan khas Belanda seperti kroket atau frinkandel yang di jual dengan vending machine atau dikenal dengan FEBO, sebuah jaringan makanan cepat saji dan minuman yang dioperasikan dengan mesin koin yang banyak tersebar di sudut-sudut Kota Amsterdam.

Saat Anda kelaparan di jalan, Anda tinggal masukkan koin euro sebanyak harga yang tertera untuk setiap jenis makanan dan voila! jendela kecil di dinding pun terbuka dan sepotong kroket siap Anda santap. Kabarnya mesin pintar ini hanya akan Anda temukan di Belanda khususnya Amsterdam.

Tulisan ini pernah dimuat di harian Seputar Indonesia tanggal 21 September 2012

0 comments :

 

Si Sepatu Coklat Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos